’Kelian Equatorial Mining tidak beri kontribusi buat Kaltim’
SAMARINDA (Bisnis): Kalimantan Timur tidak pernah menikmati bagian dari keuntungan produksi perusahaan pertambangan emas PT Kelian Equatorial Mining (KEM), baik berupa pajak, atau retribusi dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut, kata gubernur provinsi itu.
"Walaupun perusahaan tambang emas itu telah berproduksi sejak 1992 dan pada awal 2005 akan mengakhiri operasinya, hasilnya buat kita nol," kata Gubernur Kaltim, Suwarna A. Fattah.
Hal itu diungkapkan Suwarna usai mengunjungi perusahaan pertambangan emas itu dalam rangkaian kunjungan kerja dua hari (15-16 Juli) ke wilayah tengah Kaltim, yakni ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat.
Menurut dia, selama ini PT KEM mampu menghasilkan batangan emas murni rata-rata mencapai 14 ton setiap tahun, tapi kontribusinya ke daerah tidak pernah ada.
Suwarna mengaku sudah berkali-kali mengajukan masalah kompensasi perusahaan itu kepada daerah. Karena tidak ada aturan Kontrak Karya yang mengatur masalah itu, perusahaan enggan menanggapinya.
Kendati demikian, tutur gubernur, kesalahan juga terletak pada pemerintah pusat yang menandatangani kesepakatan Kontrak Karya, di mana pemerintah dalam posisi lemah, bahkan terkesan banyak dirugikan.
"Kontribusi perusahaan tambang untuk provinsi nol. Karena isi Kontrak Karya banyak nggak benar dan selalu menguntungkan pihak asing," katanya.
Suwarna juga menyesalkan keputusan PT KEM yang memperpanjang produksi yang semula dijadwalkan berakhir pada awal 2004, tetapi diubah hingga 2005.
Menurut dia, lebih baik sisa galian yang kadar emasnya yang dikatakan PT KEM rendah itu diberikan kepada daerah, sehingga Pemkab Kutai Barat bisa mengelolanya.
"Lebih baik sisa kandungan emas bekas galian PT KEM itu, daerah yang mengelola dari pada diangkut semua oleh PT KEM."
Sementara itu, Bupati Kutai Barat (Kubar), Rama Alexander Asia, mengatakan kontribusi PT KEM yang dinikmati Kubar hanya sekitar Rp400 juta per tahun.
Kontribusi tersebut diperoleh dari dana royalti sejumlah produksi yang dihasilkan oleh PT KEM berupa emas dan perak.
Dia mengakui kontribusi itu memang sangat kecil jika dibanding dengan kerusakan alam akibat aktivitas perusahaan tersebut. Walaupun pascatambang ada kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan.
Selain sumbangan finansial yang sangat kecil, program community development (Comdev) perusahaan tambang itu tidak pernah diketahui secara terbuka oleh Pemkab Kubar terutama total dana yang dialokasikan.
"Masalah Comdev, pemkab tidak mengetahui rincian dananya. PT KEM memiliki rencana, kemudian hasilnya diserahkan pada pemkab. Namun, saya minta staf untuk memeriksa agar tidak terjadi masalah di kemudian hari," kata Rama.
Setelah diperiksa, dia menambahkan memang ada kegiatan yang kualitasnya belum baik, sehingga PT KEM diminta memperbaiki dulu sebelum diserahkan pada pemkab. (k11)