’Basis harga saham KPC bakal lebih tinggi dari 2003’

 

JAKARTA (Bisnis): PT Kaltim Prima Coal memprediksikan harga 100% saham untuk penawaran 2004 akan lebih tinggi dari harga penawaran saham 2003.

Martinus Peter T., head of investor relation PT Bumi Resources Tbk-pemilik saham PT KPC-menuturkan dengan harga batu bara internasional yang membaik, maka harga saham PT KPC dapat lebih besar dari harga penawaran tahun sebelumnya.

"Mestinya value saham akan naik dibandingkan penawaran tahun sebelumnya," tuturnya ketika berkunjung ke kantor Bisnis awal pekan ini.

Sebelumnya, pada penawaran saham tahun 2003, harga 100% saham PT KPC ketika masih dimiliki oleh Rio Tinto dan BP ditawarkan sebesar US$822 juta.

Menurut dia, saat ini PT KPC sedang melakukan proses awal untuk perhitungan harga saham. Prosesnya, katanya, masih di internal perusahaan. Jadi, ujarnya, saat ini masih dilakukan proses penunjukkan badan penilai untuk 100% saham.

"Jadi berapa besarnya harga 100% saham PT KPC masih perlu evaluasi dan tergantung hasil kajian dari badan penilai tersebut," ujarnya.

Di tempat berbeda, Direktur Pengusahaan Mineral dan Batubara Mahyudin Lubis menuturkan penetapan 100% harga saham PT KPC untuk masa penawaran 2004, akan lebih singkat dari penawaran 2003.

"Akan tetapi, saya perkirakan bahwa penetapan harga untuk 100% saham PT KPC tidak akan sama seperti penawaran saham 2003 yang memakan waktu lebih dari satu tahun," ujarnya.

Dia memberikan contoh penetapan harga untuk divestasi saham perusahaan batu bara PT Kideco Jaya Agung belum lama ini. Penetapan harga PT Kideco, katanya, berjalan lancar begitu pula proses divestasinya.

Akhir Juni

Yang jelas, katanya, paling lambat akhir Juni 2004, harga yang ditetapkan oleh PT KPC harus sudah masuk ke pemerintah.

"Penetapan harga ini berdasarkan pada prinsip keekonomian termasuk di dalamnya proyeksi harga untuk 10 tahun mendatang termasuk di dalamnya country risk," ujarnya.

Mahyudin mengakui banyak variabel yang mempengaruhi dasar pertimbangan untuk menetapkan harga saham PT KPC. Oleh karena itu, katanya, perhitungan harga saham tidak dapat dilakukan dengan terburu-buru.

Ketika dikonfirmasikan apakah harga baru untuk penawaran 2004 nanti dapat lebih tinggi dari harga penawaran 2003 sebesar US$822 juta untuk basis 100% saham PT KPC, Mahyudin mengakui belum mengetahuinya. "Hal tersebut baru dapat dilihat setelah manajemen PT KPC menetapkan harga."

Menurut dia, harga batu bara belum lama ini memang tinggi dikarenakan pasokan batu bara dari Afrika Selatan terganggu. Akan tetapi, katanya, saat ini pasokan dari Afrika Selatan sudah kembali normal, dengan demikian harga batu bara juga turun.

"Jadi masih belum dapat ditentukan apakah harga saham PT KPC akan lebih tinggi atau lebih rendah dari penawaran 2003," katanya.

Pada penawaran 2004, PT KPC menawarkan 32,4% saham. Hal itu karena pada penawaran 2003, dari 51% saham PT KPC hanya terjual 18,6%.

Pada penawaran 2003, antara KPC dan pemerintah sepakat memberikan harga US$822 juta untuk 100% saham. Pada waktu itu dari 51% saham sesuai Sidang Kabinet dialokasikan ke Pemprov Kaltim, Pemkab Kutai Timur dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.

Namun demikian, dari 51% saham pada akhirnya hanya terjual 18,6% kepada Pemkab Kutai Timur. Pemerintah mengganggap penjualan saham kepada pemkab dianggap sah walaupun pembayaran 18,6% saham senilai US$104,2 juta belum belum dilakukan.

Belum lama ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan Pemkab Kutai Timur harus mengakuisisi 18,6% saham PT KPC sesuai dengan keputusan Sidang Kabinet.

sumber: