JAKARTA, investorindonesia.com Lima puluh investor berminat menanamkan investasinya di pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara 10 ribu MW. Niat investor asing dan dalam negeri ikut dalam proyek crash program itu sudah disampaikan ke PLN.
"Jumlahnya sekitar 50-an lebih lah. Banyak perusahaan top asing yang memang sudah punya nama besar di power plant berminat untuk program ini," kata PLT Dirut PLN Djuanda Nugraha Ibrahim kepada wartawan usai rapat dengan Komisi VII di Gedung DPR/MPR Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (19/7/2006) tengah malam, seperti dilansir detikcom.
Sejumlah perusahaan asing itu antara lain berasal dari Cina dan Jepang. Perusahaan dari Jepang antara lain, Marubeni, Hitachi, Mitsubishi dan lain-lain. "Perusahaan Cina yang memang telah melakukan MoU dengan kita juga berminat," kata Djuanda.
Djuanda juga memperkirakan bakal ada penambahan investasi untuk pembuatan transmisi untuk mendukung program crash program itu selain untuk pembangunan pembangkitnya. "Ada tambahan, karena kita bakal menambah jaringan transmisi," ujarnya.
Namun tambahan investasi itu diperkirakan tidak akan terlalu besar karena hanya menambah jaringan yang telah ada. Hal itu terkait karena PLN sebelumnya memang telah membangun transmisi baru khususnya di Selatan Pulau Jawa.
"Untuk Jawa kemungkinan tambahan investasinya kurang dari US$ 1 miliar, sedangkan luar Jawa belum kita hitung lagi," urainya. (*)
|
