4 Perusahaan jalin kerja sama tawarkan open source
Bisnis Indonesia. Nugraha Santosa, Country Manager Marketing PT IBM Indonesia, mengatakan kerja sama ini bertujuan mengantisipasi meningkatnya permintaan peranti lunak terbuka yang menjadi kecenderungan teknologi di tingkat global.
"Di tingkat nasional, tren peranti lunak terbuka ini dimulai setelah pemerintah mencanangkan gerakan Indonesia Go Open Source [IGOS]. Kami dari kalangan industri melihat peluang pasar dari aksi tersebut," tuturnya kemarin.
Menurut Nugraha, pelaku industri perlu melakukan pendekatan lebih lanjut kepada pemerintah untuk membuka pasar dan menciptakan permintaan peranti lunak open source.
Keempat perusahaan tersebut dalam penjelasan kepada wartawan kemarin menyatakan mereka sepakat untuk mengembangkan pasar peranti lunak open source dengan menciptakan permintaan, baik kepada segmen pemerintahan maupun korporasi.
Peranti lunak open source merupakan peranti yang dikembangkan bersama, menggunakan kode program yang tersedia secara bebas serta dapat didistribusikan.
Pengguna juga dapat memodifikasi dan mengembangkan kode program yang terdapat di dalamnya.
Goenawan Loekito, marketing director PT Oracle Indonesia, mengatakan open source menyediakan alternatif peranti lunak yang lebih murah terutama bagi segmen pemerintahan yang anggarannya terbatas.
"Di Indonesia faktor harga lebih menentukan dalam memilih peranti lunak open source, berbeda dari negara maju yang membutuhkan jaminan keamanan dari aplikasi."
Segmen korporasi
Di segmen korporasi, sambung Goenawan, open source terutama Linux menjadi salah satu alternatif di tengah penghematan investasi dan biaya operasional teknologi informasi.
Linux dan open source juga dinilainya menyediakan kemudahan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan sistem teknologi informasi dengan harga terjangkau.
Hew Keng Woon, Business Development Manager Red Hat Inc untuk Asean, mengatakan penetrasi pasar peranti lunak open source dan Linux juga tergantung dari dukungan vendor besar seperti Oracle dan IBM.
"Saya rasa inisiatif kerja sama ini merupakan yang pertama di dunia walaupun secara global teknologi Linux Red Hat sudah digunakan dalam paket produk IBM dan Oracle," tuturnya.
Didieb Ajibaskoro, Marketing Director PT Bajau Escorindo, menjelaskan perusahaan itu menyediakan pelatihan dan sertifikasi untuk Red Hat Certified Engineer (RHCE) di Indonesia.
Dia menuturkan permintaan sertifikasi dan pelatihan Linux selama dua tahun terakhir ini meningkat pesat terutama didorong oleh sektor energi.
Melalui kerja sama ini Bajau juga akan menawarkan pelatihan kepada sektor pemerintahan.
"Pelatihan akan membuka pasar open source dengan lebih lebar sedangkan kolaborasi akan memudahkan edukasi kepada pasar mengenai manfaat peranti lunak terbuka," ujarnya. (dss)