4 Penggali Pasir di Sukabumi Tewas Tertimbun

Sabtu, 17 Februari 2007 15:34 WIB
4 Penggali Pasir di Sukabumi Tewas Tertimbun
Penulis: faizal bagindo

SUKABUMI--MIOL: Enam orang penggali pasir di penambangan pasir milik PT Hasta Pasir di Kampung Nyalindung, Desa Titisan, Sukabumi, Jawa Barat, tertimbun hidup-hidup oleh longsoran tebing yang tiba-tiba runtuh.

Dalam peristiwa yang terjadi Sabtu (17/2) subuh itu, empat orang penggali pasir hilang ditelan timbunan tanah, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan dan menyelamatkan diri.

Keempat korban yang masih dalam pencarian petugas penyelamatan dari kepolisian, TNI dan SAR setempat itu masing-masing adalah Aam, 40, Apen, 35, Asep, 25, serta Ade, 33, semuanya warga Kampung Nyalindung dan Kampung Cikupa, Desa Titisan.

Sedangkan yang berhasil selamat dari longsoran tebing adalah Encep Komarudin, 26, dan Endang, 46, warga dari kampung yang sama.

Keterangan yang berhasil ditampung di lokasi kejadian menyebutkan peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 04.15 WIB, ketika keenam pekerja tambang pasir tersebut tengah menggali dan menyedot pasir yang berada tepat di bawah kaki tebing hampir setinggi 50 meter.

Ketika tengah asyik dengan pekerjaannya, tiba tiba tebing pasir bercampur tanah yang ada di atas mereka runtuh dan langsung menimpa mereka. Beruntung Endang bisa menghindari timbunan tanah tersebut sedangkan rekannya, Encep Komarudin, yang juga lolos dari maut, berhasil keluar dari tumpukan tanah yang tidak begitu tebal.

Sementara itu, empat rekann mereka langsung lenyap ditelan tanah dan pasir tebing. "Beruntung kami lolos dari timbunan. Karena meski masih gelap, longsoran tanah sempat kami lihat," kata Encep dan Endang.

Menurut Encep, keempat rekannya yang berada persis di bibir danau pembersihan pasir itu tak sempat menyelamatkan diri. Mereka langsung tertimpa pasir dan mendorong keempatnya ke danau yang cukup dalam.

Hingga Sabtu siang upaya pencarian atas keempat korban masih dilakukan denga melibatkan satuan SAR, polisi dan TNI serta masyarakat sekitar.

"Kami akan lakukan pencarian terhadap para korban dengan melakukan pengeringan (menyedot) danau dan pengerukan menggunakan backhoe (alat berat)," kata AKP Nursiwan, Kapolsek Sukalarang, yang turun langsung ke lokasi bersama pemilik pernambangan, Aseng Heri.

Berdasarkan catatan Media Indonesia, lokasi penambangan pasir Cimangkok dan sekitarnya, sudah sering terjadi bencana tanah longsor atau tebing longsor yang mengakibatkan jatuh korban jiwa.

Sebelumnya, pada dua tahun lalu juga terjadi tebing longsor di penggalian pasir Hasta Pasir, yang menelan korban jiwa dua orang penambang. (FZ/US/OL-03)

sumber: