33 Juta Ton Batu Bara Ditenderkan

Rabu, 10 Mei 2006 04:41:37 Jakarta, BPost

Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, Djuanda Nugraha Ibrahim di Jakarta, Selasa (9/5) mengatakan, batubara yang dibutuhkan adalah jenis kalori rendah yakni di bawah 5.000. "Kita tidak khawatir dengan ketersediaannya, karena Indonesia mempunyai cadangan batubara muda (kalori rendah) melimpah," katanya.

Sesuai target, menurut Djuanda, pembangunan pembangkit 10.000 MW dapat diselesaikan sebagian pada kuartal pertama 2009. Dari 10.000 MW itu, sebanyak 8.000 MW dibangun di 10 lokasi di Jawa dan 2.000 MW di 24 lokasi di luar Jawa.

Pada tahap awal, direncanakan sebanyak 12 pembangkit skala 300 MW dan enam pembangkit 600 MW yang akan dibangun. Lokasinya antara lain Jabar Selatan 2x300 MW, Jatim Selatan 2x300 MW, Labuan 300 MW, Marunda 600 MW, Rembang 2x300 MW, Suralaya 2x600 MW, Teluk Naga 2x300 MW, Jabar Utara 2x300 MW, Awar-Awar 600 MW, dan Paiton Baru 2x600 MW.

PLN sudah menunjuk 15 kepala proyek yang mempunyai kewenangan dan tugas memimpin pelaksanaan pembangunan pembangkit. Pembangunan pembangkit 10.000 MW akan mengurangi pemakaian BBM dari 10 juta kiloliter per tahun hanya tinggal 1 juta kiloliter per tahun.

"Kami bisa menghemat biaya pembelian BBM hingga Rp23 triliun, mengingat kalau pakai BBM habis Rp27 triliun, sementara batubara hanya Rp4 triliun," kata Djuanda. Ia menambahkan, saat ini, PLN tengah mempersiapkan sejumlah hal seperti pendanaan, proses pembangunan, dan pengadaan tanah.

Sebelumnya, Dirjen Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen ESDM Simon Felix Sembiring mengatakan, ketersediaan batubara buat pembangkit 10.000 MW tidak ada masalah. Saat ini, dari tingkat produksi 150 juta ton batubara, baru 40 juta ton di antaranya diperuntukkan bagi kebutuhan dalam negeri. Indonesia memiliki cadangan batubara sekitar 6,9 miliar ton yang 60 persennya merupakan batubara kalori rendah. ant