2011, Berau Jadi Pusat Energi

2011, Berau Jadi Pusat Energi

Metro Balikpapan, 18 Januari 2006


TANJUNG REDEB-Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Berau, Ir H Wisnu Harris menyatakan, Kabupaten Berau ke depan, disiapkan jadi pusat atau sumber energi terbesar di kawasan Indonesia Timur dan Tengah. “Kami prediksikan, sentra energi yang ada di Berau, akan siap terealisir di tahun 2011 mendatang. Sehingga, Berau bukan hanya punya sentra energi baru, tapi juga mampu mengekspor sumber energinya ke luar daerah,� kata Wisnu Harris menjawab Metro di kantornya, kemarin.

Keyakinan Berau akan jadi sumber dan pusat energi ini, terang Wisnu, didasarkan

potensi energi batubara yang cukup besar yang ada di Berau. Karena itu, langkah awal untuk mewujudkan rencana besar tadi, kata dia, ditandai dengan dibangunnya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Laty berkapasitas 2x7 megawatt.

Selain itu, Pemkab Berau bersama PT Berau Coal, BPPT dan LPEM-UI, dikatakannya kini terlibat proyek kerjasama dalam menyusun skenario program pengembangan wilayah, yang komprehensif berorientasi pada upaya mendorong industri unggulan Berau. “Terutama industri energi yang akan menjadi basis kekuatan ekonomi daerah di kawasan ini,� ujarnya.

Adapun hasil yang diperoleh dari program tadi, berupa dokumen rencana ‘Industrialisasi Energi Batubara Bersih’ yang disebut juga ‘Berau Vision Clean Energy Plan for 2011’, yang memuat rekomendasi berupa daftar prioritas proyek yang akan dikembangkan di Berau atau ‘List of Priority Project’. �Dengan adanya beberapa pertimbangan, antaralain kondisi pasar, suplay, demand, energi, ketersedian sumber daya alam, infrastrukstur serta kesiapan teknologi yang akan diterapkan, termasuk dampak lingkungan, kepentingan daerah, nasional dan minat calon investor lokal maupun internasional dan para pemilik teknologi,� ujar dia.

Hanya saja, lanjut Wisnu, Kabupaten Berau sendiri dihadapkan pada tantangan dalam menghasilkan seluruh kebutuhan energinya secara cukup, dengan harga yang murah, kompetitif dan bersih, tanpa merusak lingkungan sekitarnya. Untuk dapat memanfaatkan batubara, total cadangannya diperkirakan mencapai 2,6 miliar ton dimana sebagian merupakan batubara muda ‘low rank coal (LRC)’ dengan nilai kalori sekitar 5000 kcal/kg, diperlukan teknologi konversi yang dapat mengubah batubara menjadi produk lain yang lebih marketable. Misalnya gas atau BBM sintesis. Atau ditingkatkan kualitasnya menjadi batubara dengan nilai kalori tinggi melalui proses upgrading, juga dibakar atau diubah menjadi listrik

 

sumber: