2010, Target Penggunaan Bio Diesel
2010, Target Penggunaan Bio Diesel
Minggu, 30 Oktober 2005 | 01:46 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman berharap pada 2010 Indonesia sudah beralih menggunakan bio diesel sebagai bahan bakar alternatif. Ia menjelaskan, saat ini kapasitas sumber daya alam Indonesia mencukupi untuk menghasilkan bio diesel.
"Kita memiliki 516 juta hektare kebun kelapa sawit untuk memasok kebutuhan bio diesel," kata Kusmayanto di sela-sela melepas acara mudik gratis PT Sidomuncul di Parkir Barat Pekan Raya Jakarta, Sabtu (29/10). Sebagian besar bis pengangkut pemudik gratis itu menggunakan bio diesel sebagai bahan bakar pengganti solar.
Menurut Menristek, bio diesel merupakan bahan bakar sejenis minyak yang dihasilkan dari tanam-tanaman seperti kelapa sawit dan minyak jarak. "Beberapa tanaman lain yang berpotensi menghasilkan bio diesel misalnya singkong dan tebu," ujarnya.
Menristek memaparkan, selama ini keberadaan bio diesel sebagai bahan bakar alternatif kurang populer karena kalah bersaing dengan premium dan solar yang mendapat subsidi pemerintah cukup besar. "Kini dengan harga bio diesel Rp 4 ribu per liter saja sebenarnya sudah untung," ujarnya.
Menristek juga menjelaskan, dari hasil uji teknis selama ini, penggunaan bio diesel terbukti tidak mempengaruhi kinerja mesin. "Memang penggunaan bio diesel tak bisa langsung drastis, karena sifatnya sebagai suplemen premium dan solar," ujarnya.
Menristek menegaskan, setidaknya ada tiga keunggulan bio diesel sebagai alternatif BBM. "Lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan lebih terbaharui," ujarnya.