15.000 Warga Terisolasi

Senin, 05 September 2005

15.000 Warga Terisolasi
Rumah Warga Dilanda Banjir Lumpur hingga Setinggi 50 Cm

Oleh: Yurnaldi

Padang, Kompas - Ribuan warga Aia Manih, Kecamatan Padang Selatan, sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Padang, Sumatera Barat, kini terisolasi. Jalan raya ke kawasan wisata Batu Malin Kundang itu putus total menyusul amblesnya badan jalan di dua titik dan tiga titik lainnya terancam ambles.

Tidak hanya itu, tebing bukit yang longsor di empat titik di kawasan tersebut juga telah menimbun badan jalan sepanjang 10-50 meter.

Di daerah dataran di kaki bukit, warga dilanda banjir lumpur sampai ketinggian 50 sentimeter. Sampai hari Minggu (4/9) kemarin masih tampak warga membereskan rumah dan perabot yang kotor dan rusak. Warga juga mengeluhkan aliran listrik yang terputus sejak empat hari terakhir. Jaringan terganggu akibat ada tiang listrik yang jatuh ke jurang.

Korban jiwa akibat bencana hujan lebat sepanjang Kamis sampai Jumat pekan lalu memang tidak ada, tetapi akibatnya kami terisolasi karena jalan raya putus, longsor di banyak titik menutupi badan jalan, dan banjir lumpur, kata Nursima, warga Aia Manih, kemarin.

Sejumlah warga yang ditemui di sepanjang jalan mulai dari SMU Negeri 6 Padang sampai kawasan wisata Batu Malin Kundang, sekitar 10 kilometer, juga mengeluhkan hal serupa. Ancaman bencana tanah longsor dan galodo (banjir bandang) kini menghantui warga.

Yang vital soal listrik, yang harus diupayakan segera hidup. Warga panik kalau listrik mati terus, apalagi hampir setiap hari hujan turun, kata Syahrial, seorang warga.

Upaya pencarian korban yang tertimbun tanah longsor terus dilakukan. Kemarin sekitar pukul 16.36 tim mengevakuasi jenazah Sigit (8). Dengan demikian, total korban meninggal yang sudah dievakuasi berjumlah 17 orang.

Menurut Camat Lubuk Begalung Elfian Putra Ifadi, pihaknya sudah mendata ulang pada Sabtu malam sehingga jumlah korban yang diduga masih tertimbun menjadi delapan orang, dari 14 orang. Data pasti jumlah korban yang terkubur sembilan orang. Dengan ditemukannya jenazah Sigit, korban yang ke-17 dievakuasi, jumlah yang masih terkubur tinggal delapan orang, ungkapnya.

Warga yang belum ditemukan jenazahnya adalah Nasir (55), Adek (13), Agung (4), Tamar (10), Yuli (16), Dedep (15), Edismar (17), dan Arnis (50).

Elfian menjelaskan, korban mungkin cepat bisa dievakuasi kalau material longsoran langsung bisa dibuang ke lokasi lain. Sekarang kondisinya ibarat gali lubang tutup lubang.

Untuk itu, ia berharap agar material longsoran yang sudah diuruk ketika mencari korban langsung diangkut dengan dump truck sehingga peluang untuk menemukan korban yang masih tertimbun bisa lebih terbuka.

Sejumlah warga juga berharap demikian, tetapi sampai hari keempat (kemarin) evakuasi korban tetap dengan satu alat berat dan tanah longsoran hanya ditaruh di lokasi longsor. Ini sangat rawan terjadi longsor susulan, apalagi hampir setiap petang turun hujan, kata Camat Lubuk Begalung itu menambahkan.

Kurang perhatian

Warga di kawasan Aia Manih mengaku merasa kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kota Padang. Pak Wali Kota Fauzi Bahar memang sudah sempat meninjau lokasi, tetapi tindakan setelah itu tidak cepat, kata seorang warga.

Hasil pemantauan Kompas di lokasi bencana antara lain menunjukkan, satu titik badan jalan terban sepanjang lima meter dan menyebabkan badan jalan tinggal sepertiganya. Satu titik badan jalan lainnya terban (dua pertiga lebar jalan) sepanjang 25 meter. Sejumlah tiang listrik dan tiang telepon tumbang.

Di sejumlah titik lain terdapat tanah longsor dari tebing bukit setinggi 30 meter, yang menyebabkan badan jalan tertutup sampai 50 meter di satu titik dan 30 meter di titik longsor lainnya.

Di sejumlah titik lainnya terdapat rengkahan-rengkahan besar di tebing bukit dan di badan jalan yang dikhawatirkan menimbulkan longsor baru.

Serma Kamardi, anggota Koramil 03 Padang Selatan, yang berada di lokasi mengkhawatirkan, apabila hujan terus turun, bisa terjadi bencana yang lebih memprihatinkan.

Dua saluran air utama tersumbat material bebatuan yang dibawa arus air sehingga air mengalir ke badan jalan. Bahu jalan dan tepi aspal tergerus air dan bisa memicu longsornya badan jalan. Sementara tanah longsor yang menimbun badan jalan belum semua teratasi, katanya.

Ada satu alat berat jenis traktor yang dioperasikan, tetapi terkesan banyak istirahatnya. Kamardi sempat memerintahkan agar traktor itu difungsikan optimal agar masyarakat bisa cepat terbantu. Karena keberadaan jalan ini menyangkut nasib warga yang sedikitnya berjumlah 15.000 jiwa, ucapnya.

Kamardi melaporkan, satu rumah di tepi aliran air nyaris roboh dihantam bebatuan yang dibawa aliran air deras dari puncak bukit. Sejumlah rumah digenangi lumpur sampai ke kawasan SMU Negeri 6 Padang.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar hari Sabtu menyampaikan sekilas kondisi kawasan Aia Manih yang terisolasi. Dia mengakui pihaknya fokus ke lokasi bencana di Bukit Gaung karena bencana di lokasi ini menelan banyak korban jiwa.

Di kawasan Aia Manih terjadi bencana banjir lumpur dan tanah longsor yang menyebabkan jalan terban, terputus, dan kini warga terisolasi, ujarnya.

Kemarin Fauzi melaporkan kondisi bencana di Aia Manih kepada Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab. Sejumlah badan jalan terban dan perhubungan darat terputus, longsor menutupi badan jalan, tuturnya.

Bachtiar Chamsyah menyataan, bersama dia ada rombongan direktur jenderal dari Departemen Pekerjaan Umum. Kami ajak ke Sumbar agar tahu kondisi sebenarnya bahwa daerah ini rawan bencana, ujarnya.

sumber: