100 Juta Ton Batu Bara Tereksplorasi : Diproduksi KPC-Indominco, Dipasarkan ke Luar Negeri

Kaltimpos, 6 Juli 2004 - SANGATTA- Kekayaan sumber daya alam (SDA) di Kutim, terutama sektor pertambangan cukup besar. Bahkan yang sudah dieksplorasi sejak 1982 hingga sekarang mencapai 100 juta ton batu bara dari dua perusahaan, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Indominco Mandiri.

Menurut data di Dinas Pertambangan Kutim, hasil eksplorasi batu bara tersebut telah dipasarkan ke luar negeri. Antara lain ke Jepang, Taiwan, Amerika, dan beberapa negara Eropa. Dengan hasil produksi batu bara yang cukup besar itu, sebagian investor mengincar Kutim untuk melakukan pengelolaan tambang batu bara maupun migas.

Kepala Dinas Pertambangan Kutim Drs HM Roos Darno Meg juga membenarkan apabila hasil batu bara dari perut bumi Kutim yang tereksplorasi sudah cukup besar. Kendati demikian, cadangan yang ada di bumi Kutim masih banyak.

“Potensi dan cadangan batu bara di Kutim 5,35 miliar ton. Kekayaan alam ini tersebar di Sangatta, Bengalon, Sangkulirang, Long Lees (Kecamatan Busang) dengan klasifikasi teruji 1,95 miliar ton, terkira 720 juta ton dan terduga 2,67 miliar ton,� kata Roos Darno.

Potensi SDA lainnya di Kutim, menurut data yang ada di Dinas Pertambangan Kutim, antara lain, minyak dan gas (migas), emas, besi, batu gamping, lempung dan gipsum. Sedangkan luas daerah eksplorasi migas di Kutim sekitar 57 ribu hektar. Minyak menyebar di Sangatta 6.000 hektare, Sangkulirang 12 ribu hektare. Sedangkan gas berada di daerah Bengalon sekitar 20 ribu hektare, Sangkulirang 11 ribu hektare dan Pulau Miang Besar 8 ribu hektare.

Sedangkan besi yang ditemukan di kecamatan Kaliorang dengan cadangan sekitar 19,7 juta ton. Di Kecamatan Sangkulirang cadangannya sekitar 52,5 juta ton. Berdasarkan analisis kimia Fe (51,24 %) dan Fe2O3 (39,56 %).

Ada juga SDA lain, yakni lempung merupakan salah satu bahan baku industri keramik campuran semen. “Selain itu juga cadangan gipsum yang ditemukan di Sungai Sekerat Kecamatan Kaliorang dan Sungai Bengalon. Bahan gipsum ini diperlukan untuk semen, keramik, farmasi, dan lainnya,� kata Roos Darno

sumber: