10 Gunung Api di Indonesia Berstatus Waspada

10 Gunung Api di Indonesia Berstatus Waspada

JAKARTA--MIOL: Sepuluh gunung api di Indonesia sampai sekarang masih ditetapkan dalam status \'Waspada\' atau level II dan satu gunung berstatus \'Siaga\' atau level III sehingga PVMBG terus melakukan pemantauan.

"PVMBG terus melakukan koordinasi dengan posko-posko pemantauan gunung api di tanah air guna melihat aktivitasnya," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Yousana OP Siagian ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Yousana menyebutkan sepuluh gunung di tanah air yang berstatus Waspada yakni Gunung Marapi dan Gunung Talang di Sumatera Barat, Gunung Anak Krakatau (di Selat Sunda), Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Papandayan di Jawa Barat.

Selanjutnya, Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Egon di Flores, Gunung Lokon dan Gunung Soputan di Sulawesi Utara, serta Gunung Dukono di Halmahera.

Sedangkan satu gunung api yang berstatus Siaga atau level III, yakni, Gunung Karang Etang di Sulawesi Utara.

Guna mengantisipasi terjadinya musibah bencana alam gunung api tersebut, PVMBG juga melakukan koordinasi dengan masing-masing pemerintah daerah (pemda) setempat.

"Khususnya aktivitas Gunung Semeru, terbilang memiliki karakteristik tersendiri karena sering mengeluarkan letusan-letusan," ujarnya.

Namun, ia menambahkan letusan-letusan kecil di Gunung Semeru tersebut tidak akan membahayakan warga yang tinggal di kawasan kaki gunung tersebut, terlebih lagi jarak antara daerah rawan dengan kawasan pemukiman terbilang cukup jauh.

Oleh karena itu, ia meminta kapada warga yang tinggal di kaki Gunung Api Semeru tidak perlu merasa panik seiring terjadinya letusan-letusan.

Sebelumnya dilaporkan, ratusan hektare tanaman tomat, cabai dan kubis di sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang dan Malang rusak, akibat hujan debu dari gunung Semeru (3675) beberapa hari terakhir ini, sehingga untuk menghindari kerugian lebih besar para petani terpaksa memanen tanamannya lebih awal.

Abdul Rohim, seorang petani Senduro, Lumajang menuturkan, akibat hujan demu dari gunung Semeru, maka tanamannya menjadi rusak, karena itu harus segera dipanen untuk menghindari kerusakan lebih parah lagi.

Hujan debu dari semburan gunung berapi tertinggi di Jawa yang terjadi beberapa hari terakhir, dampaknya langsung dirasakan para petani, karena ratusan hektare tanaman tomat, cabai dan kubis milik petani mengering hanya tiga hari setelah diserang hujan debu.

Wilayah yang mengalami kerusakan paling parah terjadi di daerah lereng Semeru, di antaranya Tempusari, Pronojiwo, Candipuro, Tempeh dan Senduro.

sumber: