Kondisi Aspal Buton

I. Kondisi Saat Ini  

Aspal buton adalah aspal alam yang terdapat di dalam tanah dan dapat dikatakan sebagai mineral mentah, sehingga untuk pemanfaatannya harus diolah telebih dahulu. Sedangkan aspal minyak adalah hasil turunan dari minyak bumi. Aspal buton bisa berfungsi sebagai subsitusi (pengganti) atau komplementer (pelengkap) dari aspal minyak. Aspal buton bisa sebagai pengganti sepenuhnya aspal minyak untuk metode aplikasi lapen (Lapis Penetrasi) untuk jalan kolektor, jalan kabupaten/kota atau jalan lingkungan. Sedangkan sebagai fungsi komplementer (pelengkap) adalah pada metode aplikasi hotmix atau coldmix.

Pada metode aplikasi hotmix, aspal buton diolah sebagai bahan tambah/modified. Hal ini bisa mengurangi penggunaan aspal minyak hingga 75%. Lokasi Aspal Buton terletak di Pulau Buton yaitu Waisiu, Kabungka, Winto, Wariti, Lawele dan Epe. Cadangan terukur Aspal di Pulau Buton mencapai ± 650 juta ton (Sumber : badan Geologi KESDM), dimana telah diproduksi oleh 5 perusahaan dan Perusahaan pemegang Kuasa Pertambangan bahan galian Aspal PT. Sarana Karya merupakan salah satu perusahaan BUMN pemegang KP bahan galian aspal yang memproduksi sebesar 14.781,6 ton pada tahun 2009 (s.d Juli 2009)  

II.    Tantangan yang Dihadapi

 Keutamaan Penggunaan Aspal Buton :

·      Perkerasan/lapisan permukaan sebagai pengganti aspal minyak.

·      Asbuton Tile (Tegel Asbuton).

·      Block Asbuton untuk trotoar dan lain-lain.

·      Mengekstraksi bitumen dari Asbuton.

·      Melapis bendung/embung agar kedap air.

·      Cocok untuk konstruksi berat karena aspal hasil ekstraksi dari asbuton tidak mengandung parafin dan sedikit kadar sulfur sehingga kualitasnya lebih tinggi. 

Tantangan yang Dihadapi

·      Sampai saat ini penggunaan produk aspal buton masih belum efisien dibandingkan dengan pemanfaatan produk aspal hotmiks :

       Aspal buton masih harus dicampur aspal minyak, karena ekstrasinya belum sempurna

       Hasil uji coba penerapan teknologi ekstraksi aspal alam Buton belum tersosialisasi dengan baik

·      Penggunaan aspal hotmiks (aspal minyak) lebih efisien dibanding dengan aspal alam buton karena proses pengerjaannya lebih cepat dan membutuhkan komponen bahan dan tenaga kerja yang tidak banyak.

·      Penggunanaan aspal alam buton membutuhkan waktu lama dan komponen bahan yang banyak, proses pengerjaan jalan aspal buton mengganggu arus lalulintas

·      Belum dapat bersaing dari segi mutu dengan aspal minyak (asmin)

·      Perlu investasi yang besar dengan teknologi baru untuk mengekstraksi aspal.

·        Anggaran penggunaan aspal alam buton masih lebih besar dibanding penggunaan aspal hotmiks-à Untuk pengaspalan jalan sepanjang 10 km dengan menggunakan aspal alam buton, yang kualitasnya masih rendah, maka setiap tahun dianggarkan untuk perbaikan. Tetapi kalau pengaspalan jalan dengan hotmiks, cukup sekali perbaikan selama lima tahun (Sumber : Ditjen Bina Marga, Kementrian PU).

 

sumber: