Akankah Harga Komoditi naik Kembali Setelah Ekonomi Global Pulih ? (2-Habis)
Ada sebuah pertanyaan mendasar kapankah permintaan komoditi akan kembali seperti semula (recover)? Juga apakah harga-harga komoditas akan kembali naik? Apabila ya, pertanyaannya adalah seberapa cepat berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran akan kembali mempengaruhi kondisi pasar. Dengan permintaan sekarang berada dibawah tingkat produksi dan persediaan, maka hal ini (harga) tentu akan tergantung dari prospek permintaan.
Saat ini dunia kembali diwarnai dengan kenaikan harga komoditi, seperti harga minyak mentah yang kembali mendekati US$70 per barrel,juga komoditi batubara mencatat kenaikanharga. Bahkan emas dapat dianggap sebagai anomalikarena tetatp bertahan pada harag yang cukup tinggi, bahkan sudah peernah menyentuh sampai US$ 1000 per oz. Di sisi lain, untuk di Indonesia bursa saham menunjukkan kenaikan, bahkan hampir menyentuh indeks 2000. Pertanyaannya, apalah semua ini sudah ril permintaann pasar? atau masih ada faktor spekulan yang bemain di pasar modal yang mendorong harga-harag tersebut naik? Naiknya pasar saham di Indonesia, apakah benar-benar di dorongf oleh perkembangan sektor ril, atau juga pengaruh dari pertambahan modal dari asing yang melihat amannya investasi di Indonesia saat ini di kala negar alain sedang tergoncang? Sungguh pertanyaan yang tidak mudah dijawab.
Untuk menilai prospek permintaan, digunakan persamaan dinamik sederhana untuk menilai kasus 4 komoditi sebagaqi contoh model, yaitu almunium, tembaga, minyak mentah dan gandum.
sumber: